Berdasarkan isi Modul 5 – Pedagogik Koding dan Kecerdasan Artifisial, tugas atau tagihan dalam modul tersebut dapat diselesaikan sebagai berikut :
1. Contoh Mind Map LK 5.1 untuk Modul 5 – Pedagogik Koding dan Kecerdasan Artifisial:
🧠 Mind Map: Pedagogik Koding dan Kecerdasan Artifisial
🟢 1. Prinsip-Prinsip Pedagogik
- Memahami karakteristik peserta didik
- Teori belajar (behavioristik, kognitif, konstruktivisme, humanistik)
- Penguasaan konten & kurikulum
- Keterampilan komunikasi & evaluasi pembelajaran
🔵 2. HOTs (High Order Thinking Skills)
- Ciri: Analisis, Evaluasi, Kreasi
- Fungsi:
- Transfer of knowledge
- Problem solving
- Critical & creative thinking
- Taksonomi Bloom:
- LOTS (Remember, Understand, Apply)
- HOTS (Analyze, Evaluate, Create)
🟣 3. TPACK
- 3 Pengetahuan Dasar:
- TK (Technology Knowledge)
- PK (Pedagogical Knowledge)
- CK (Content Knowledge)
- Integrasi Pengetahuan:
- TCK (Technological Content Knowledge)
- PCK (Pedagogical Content Knowledge)
- TPK (Technological Pedagogical Knowledge)
- TPACK → integrasi menyeluruh ketiganya
🟡 4. Pembelajaran Mendalam
- Tujuan: Pemahaman bermakna, bukan hafalan
- 3 Komponen:
- Meaningful learning: Relevan dengan kehidupan
- Mindful learning: Refleksi & metakognitif
- Joyful learning: Menyenangkan, partisipatif
- Pendekatan:
- Project-based learning
- Problem-based learning
- Inquiry-based learning
- Elemen Penunjang: Profil Pelajar Pancasila
📌 Format Visual (Opsional)
Untuk dikumpulkan, Anda bisa menggambarkannya dalam format cabang-cabang pohon konsep seperti berikut (dapat digambar tangan atau pakai aplikasi seperti Canva, XMind, MindMup, atau Coggle):
[Pedagogik Koding & KA]
|
----------------------------------------------------------------
| | | |
[Pedagogik] [HOTS] [TPACK] [Pembelajaran Mendalam]
2. Contoh Perangkat Ajar LK 5.2 untuk salah satu materi Koding dan Kecerdasan Artifisial, berbasis Pembelajaran Mendalam (PM), HOTS, dan TPACK.
📘 Perangkat Ajar LK 5.2
🔹 Mata Pelajaran: Koding dan Kecerdasan Artifisial
🔹 Fase: E (Kelas 10)
🔹 Topik: Mengenal Algoritma Dasar dan Struktur Percabangan
🟩 1. Capaian Pembelajaran (CP)
Peserta didik mampu memahami dan menerapkan konsep algoritma dasar pemrograman dengan logika percabangan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari secara sistematis dan logis.
🟦 2. Tujuan Pembelajaran (TP)
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik mampu:
- Menjelaskan konsep algoritma dan percabangan logika (C2 – HOTS)
- Menyusun algoritma percabangan dalam bentuk flowchart atau pseudocode (C4 – Analyze)
- Membuat program sederhana menggunakan bahasa Python dengan logika percabangan (C6 – Create)
🟨 3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Minggu | Tujuan Pembelajaran | Aktivitas | Asesmen |
---|---|---|---|
1 | Memahami konsep algoritma dan logika IF | Diskusi & simulasi unplugged (kartu logika) | Kuis formatif |
2 | Menyusun flowchart dan pseudocode | Praktik membuat flowchart dan skenario percabangan | Lembar kerja flowchart |
3 | Membuat program Python percabangan | Praktik di laptop, debugging | Tes praktik & refleksi |
🟧 4. Strategi Pembelajaran
Model: Problem-Based Learning
Sintaks:
- Orientasi masalah: “Bagaimana mesin kasir menentukan harga diskon otomatis?”
- Penyelidikan: Mengamati kasus, membuat flowchart
- Penyajian hasil: Memprogram IF-ELSE di Python
- Evaluasi & Refleksi
🟪 5. Bahan Ajar
- Modul digital: Dasar-dasar Algoritma dan Logika Pemrograman
- Video interaktif: “Percabangan Logika di Dunia Nyata”
- LKPD: flowchart, pseudocode, Python editor
🟥 6. Asesmen
- Formatif:
- Observasi diskusi
- Kuis pilihan ganda HOTS
- Review flowchart dan pseudocode
- Sumatif:
- Tes praktik: membuat program percabangan di Python
- Proyek mini: membuat aplikasi pemilih kategori siswa (lulus/tidak, usia, dll)
🟫 7. Profil Pelajar Pancasila
- Bernalar kritis → Menyusun logika algoritma
- Mandiri → Merancang solusi melalui coding
- Kreatif → Mengembangkan variasi program percabangan
🟩 8. Integrasi TPACK
- CK (Content Knowledge): Algoritma dan logika IF dalam Python
- PK (Pedagogical Knowledge): Problem-based learning, asesmen formatif
- TK (Technological Knowledge): Google Colab / Python IDE
- TPACK: Menyusun pembelajaran algoritma berbasis masalah dan teknologi pemrograman
3. Contoh Peer Teaching / Microteaching untuk topik “Logika Percabangan dalam Koding (Python)” yang sesuai dengan Modul 5 (berbasis PM, HOTS, dan TPACK):
🎓 Contoh Peer Teaching / Microteaching
🔹 Identitas
- Nama Guru: Ibu Wulan Sari
- Topik: Logika Percabangan (IF-ELSE) dalam Python
- Fase: E (Kelas 10)
- Durasi Simulasi: ±15–20 menit
- Model Pembelajaran: Problem-Based Learning (PBL)
- Format: Sinkronus (Online via Zoom) / Luring (Simulasi kelas)\
🔸 Langkah Kegiatan Microteaching
🟩 1. Kegiatan Pendahuluan (2–3 menit)
- Memberi salam dan apersepsi
- Ice-breaking: “Pernahkah kalian memakai mesin kasir otomatis? Bagaimana kasir tahu barang mendapat diskon?”
- Menyampaikan tujuan pembelajaran:
“Hari ini kita akan belajar bagaimana membuat logika ‘jika-maka’ dalam coding menggunakan Python.”
🟦 2. Kegiatan Inti (10–12 menit)
Model: Problem-Based Learning
a. Orientasi Masalah (Stimulus)
- Guru menampilkan studi kasus:
“Jika nilai siswa ≥ 75 maka dinyatakan Lulus, jika < 75 maka Remedial.”
- Guru ajak peserta berpikir: “Bagaimana membuat program yang bisa mengambil keputusan seperti ini?”
b. Investigasi & Diskusi
- Guru membagi peserta menjadi 2 kelompok kecil (simulasi peer teaching)
- Peserta menyusun flowchart logika IF-ELSE sederhana
- Diskusi: struktur sintaks
if
,else
,elif
di Python
c. Praktik Koding
- Peserta membuka editor Python (Google Colab)
- Guru membimbing secara bertahap:
nilai = int(input("Masukkan nilai kamu: ")) if nilai >= 75: print("Lulus") else: print("Remedial")
d. Presentasi & Review
- Peserta mencoba memasukkan input berbeda dan mengamati hasil program
- Guru memberi umpan balik dan koreksi kode jika ada
🟨 3. Kegiatan Penutup (3–5 menit)
- Refleksi singkat:
“Apa yang kalian pelajari dari logika IF-ELSE hari ini?”
- Menyampaikan bahwa logika percabangan penting dalam pengambilan keputusan otomatis di program AI sederhana.
- Memberikan tugas mini:
“Modifikasi program tadi untuk memberi keterangan ‘Nilai Sempurna’ jika 100.”
🔻 Evaluasi Microteaching
- Peserta:
- Aktif berdiskusi dan mencoba kode
- Mampu menjelaskan cara kerja percabangan
- Guru:
- Mengelola waktu dan media (TPACK: Google Colab, presentasi)
- Menerapkan HOTS: menganalisis logika & mencipta kode
✅ Catatan Tambahan
- Simulasi ini bisa direkam sebagai dokumentasi pelaksanaan microteaching
- Penilaian bisa berdasarkan rubrik: penyajian materi, penguasaan konten, pengelolaan kelas, penggunaan media TIK, dan refleksi
4. Contoh Format Refleksi Microteaching yang dapat digunakan sebagai tugas akhir pada LK Refleksi dan Evaluasi Microteaching Modul 5:
📝 FORMAT REFLEKSI MICROTEACHING
Modul 5 – Pedagogik Koding dan Kecerdasan Artifisial
Nama : ……………………………
Institusi/Sekolah : ……………………………
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………
Topik Microteaching : ……………………………
Durasi Microteaching : ……………………………
🟩 A. Deskripsi Singkat Microteaching
Tuliskan secara ringkas tentang apa yang Anda ajarkan:
Saya mengajarkan topik “Percabangan Logika IF-ELSE dalam Bahasa Python” kepada peserta simulasi. Sesi dimulai dengan diskusi masalah sehari-hari, dilanjutkan membuat flowchart, dan kemudian implementasi kode di Python.
🟦 B. Refleksi Proses Pembelajaran
- Apa yang berjalan baik dalam sesi microteaching Anda?
Peserta aktif saat mendiskusikan masalah. Model PBL memancing pertanyaan kritis. Flowchart sangat membantu pemahaman logika sebelum coding.
- Apa tantangan yang Anda hadapi?
Beberapa peserta kesulitan mengikuti saat praktik menulis kode Python. Ada keterbatasan waktu dan perangkat.
- Bagaimana Anda mengaitkan pendekatan Pembelajaran Mendalam (PM)?
Saya menerapkan meaningful learning melalui contoh nyata (kasus diskon harga), mindful learning melalui refleksi akhir sesi, dan joyful learning lewat simulasi kuis interaktif.
🟨 C. Evaluasi Penggunaan TPACK
- Content Knowledge (CK):
Saya menguasai materi percabangan Python dan algoritma dasar.
- Pedagogical Knowledge (PK):
Saya menerapkan model Problem-Based Learning dan mengelola waktu diskusi dengan baik.
- Technological Knowledge (TK):
Saya menggunakan Google Colab sebagai alat praktik pemrograman.
- TPACK (Integrasi):
Saya mengintegrasikan ketiga aspek tersebut saat peserta menyusun dan menguji program berdasarkan skenario yang disusun.
🟥 D. Umpan Balik dari Peserta dan Fasilitator
Peserta menyukai pendekatan pemecahan masalah dan simulasi nyata. Fasilitator menyarankan agar saya memperkuat pengelolaan waktu dan menyiapkan alternatif bagi peserta yang kesulitan mengakses perangkat.
🟪 E. Rencana Perbaikan dan Peningkatan
Untuk pertemuan selanjutnya, saya akan menyiapkan template kode untuk mempercepat praktik, menyediakan worksheet tambahan, dan menyiapkan video tutorial singkat sebagai penunjang.
📌 Catatan Tambahan
(Opsional, jika ada peristiwa unik, kendala teknis, atau inovasi yang diterapkan)